Popular Posts
-
Pada kepalaku sudah direka, Mahkota bunga kekal belaka, Aku sudah jadi merdeka, Sudah mendapat bahagia baka. Aku melayang kelangi...
-
Meskipun langit Tak lukiskan kesedihanku Udara tak hiraukan kegalauanku Hujan yangturun itu tak terlibat perasaanku Itu kurasakan pilu...
-
Indah Sore Itu Bukan Pada Matahari Senja Yang Berwarna Jingga Indah Sore Itu Bukan Pada Biru Samudera Di Batas Cakrawala Indah Sore...
-
Langit menghitam... Ku pandang penuh cinta sampai ku temukan bintang yang paling terang Di sana... Di sekitar awan-awan gelap Ku car...
-
Aku mencintaimu bukan karna sesuatu Aku mencintaimu bukan karna berharap sesuatu Rasa dan asaku tulus untukmu Tak pernah melihat keku...
-
Guru... Kau lah yang membimbing kami disekolah... Kau membagikan ilmu yg kau punya untuk kami... Kau rela menguras tenaga untuk mengaja...
-
Datang maut panggil namaku Tersentak aku dari lamunan Ketika bisikan kata teringat akan dosa Maut datang tanpa member salam Apakah da...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 06 Oktober 2016
Datang maut panggil namaku
Tersentak aku dari lamunan
Ketika bisikan kata teringat akan dosa
Maut datang tanpa member salam
Apakah datang bukan dari pintu
Atau memang itu caramu bertamu
Maut pastikah itu alamat yang tertulis
Di daftarmu
Maut jangan dekati aku,aku malu bertemu
Aku kotor, jauhilah aku
Banda Aceh, 180793
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Meskipun langit
Tak lukiskan kesedihanku
Udara tak hiraukan kegalauanku
Hujan yangturun itu tak terlibat perasaanku
Itu kurasakan pilu
Hampa tanpa terangnya bulan
Bintang yang semakin tak terlihat
Dan kini lenyap semuanya
Ku merasa sinar matahari itu
Tak bersinar terang
Yang aku rasa
Hanya kegelapan dunia ini
Namun kutetap berdiri
Meski tak mampu melihat
Mencari sesuatu yang menemaniku
Entah apapun itu
Akankah dunia ini gelapnya
Sampai akhir aku melihat langit
Menghirup udara
Dan merasakan hujan
Kunantikan siang itu
Dengan ku jalani malam ini
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Langit menghitam...
Ku pandang penuh cinta
sampai ku temukan bintang
yang paling terang
Di sana...
Di sekitar awan-awan gelap
Ku cari sesosok bayang
yang kurindukan malam ini
Heningpun menyambut hatiku
Tak kutemukan lagi bahagiaku
Hanya cerita sedih nanti pilu
Yang terlukis di Kalbu
Aku kehilangan Cinta
Aku kehilangan Dia
Aku kehilangan separuh hatiku
Aku kehilangan Segalanya
Tinggallah diriku...
Terdampar dalam sendu
Meratapi nasib tanpa dirimu
Sayangku....
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Guru...
Kau lah yang membimbing kami disekolah...
Kau membagikan ilmu yg kau punya untuk kami...
Kau rela menguras tenaga untuk mengajarkan kami...
Kau lah orang tua kami disekolah...
Kau lelah mengurus kami...
Oh guru...
Kami semua berterima kasih kepada mu...
Karena kau telah membimbing kami selama ini...
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Indah Sore Itu
Bukan Pada Matahari Senja
Yang Berwarna Jingga
Indah Sore Itu
Bukan Pada Biru Samudera
Di Batas Cakrawala
Indah Sore Itu
Adalah Hitam Rambutmu
Yang Buat Aku Terpana
Indah Sore Itu
Adalah Biru Matamu
Yang Memancarkan Pesona
Indah Sore Itu
Adalah Kamu, Cinta...!
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Aku mencintaimu bukan karna sesuatu
Aku mencintaimu bukan karna berharap sesuatu
Rasa dan asaku tulus untukmu
Tak pernah melihat kekuranganmu
Tak peduli walau kau tak sempurna
Tak peduli walau hidup mu hanya menghitung waktu
Ak hanya ingin selalu di sampingmu
Menjgamu di saat kau terluka
Menjadi kedua tanganmu, saat tuhan ambil itu semua dari hidupmu
Menjadi kedua kakimu,untuk melangkah kemanapun engkau mau
Menjadi kedua matamu untuk melihat di saat semuanya gelap bagimu
Tuhan.....
Ijinkan aku selalu bersamanya
Selalu menjadi yang pertama saat dia membuka mata
Selalu jadi yang pertama saat dia butuh tempat untuk bersandar
Tuhan....
Aku begitu takut kehilangannya
Begitu takut meluhat dia sakit
Begitu takut melihat dia menangis
Tuhan
Sempurnakanlah hidupnya dengan seluruh hidup yang aku punya
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Pada kepalaku sudah direka,
Mahkota bunga kekal belaka,
Aku sudah jadi merdeka,
Sudah mendapat bahagia baka.
Aku melayang kelangit bintang,
Dengan mata yang bercaya-caya,
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.
Mari kekasih, jangan ragu
Mencari jalan; aku mendahului,
Adinda kini
Mari, kekasih, turut daku
Terbang kesana, dengan melalui,
Hati sendiri
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
sc: http://www.kumpulan-puisi.com
Langganan:
Postingan (Atom)